Kamis, 01 Oktober 2009

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN

A. DEFINISI
Kaplan dan Saddock mendefinisikan kepribadian sebagai totalitas sifat emosional dan perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang biasanya, kepribadian relatif stabil dan dapat diramalkan. Sedangkan gangguan kepribadian adalah suatu varian dari sifat karakter tersebut yang diluar rentang yang ditemukan pada sebagian besar orang. Hanya jika sifat kepribadian tidak fleksibel dan maladaptif dan dapat menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan subyektif maka dimasukkan sebagai kelas gangguan kepribadian.
Orang yang mengalami kepribadian biasanya memiliki tingkah laku yang kompleks dan berbeda-beda berupa :
• Ketergantungan yang berlebihan
• Ketakutan yang berlebihan dan intimitas
• Kesedihan yang mendalam
• Tingkah laku yang eksploitatif
• Kemarahan yang tidak dapat dikontrol
• Kalau masalah mereka tidak ditangani, kehidupan mereka akan dipenuhi ketidakpuasan

B. PENYEBAB MUNCULNYA GANGGUAN KEPRIBADIAN

Faktor Genetika
Salah satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik. Selain itu menurut suatu penelitian, tentang penilaian multiple kepribadian dan temperamen, minat okupasional dan waktu luang, dan sikap social, kembar monozigotik yang dibesarkan terpisah adalah kira-kira sama dengan kembar monozigotik yang dibesarkan bersama-sama.

Faktor Temperamental
Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa. Contohnya, anak-anak yang secara temperamental ketakutan mungkin mengalami kepribadian menghindar.

Faktor Biologis
Hormon. Orang yang menunjukkan sifat impulsive seringkali juga menunukkan peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol dan estrone.
Neurotransmitter. Penilaian sifat kepribadian dan system dopaminergik dan serotonergik, menyatakaan suatu fungsi mengaktivasi kesadaran dari neurotransmitter tersebut. Meningkatkan kadaar serotonin dengan obat seretonergik tertentu seperti fluoxetine dapat menghasilkan perubahan dramatik pada beberapa karakteristik kepribadian. Serotonin menurunkan depresi, impulsivitas.
Elektrofisiologi. Perubahan konduktansi elektrik pada elektroensefalogram telah ditemukaan pada beberaapa pasien dengan gangguan kepribadian, paling sering pada tipe antisocial dan ambang, dimana ditemukan aktivitas gelombang lambat.

Faktor Psikoanalitik
Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi pada salah satu stadium perkembangan psikoseksual. Fiksasi pada stadium anal, yaitu anak yang berlebihan atau kurang pada pemuasan anal dapat menimbulkan sifat keras kepala, kikir dan sangat teliti.

C. KLASIFIKASI DAN DISKRIPSI GANGGUAN KEPRIBADIAN

Menurut DSM-IV, gangguan kepribadian dikelompokkan menjadi :

1. Kelompok A
Terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, schizoid, dan skizotipal. Oraang dengn gangguan
seperti ini seringkali tampaak aneh dan eksentrik.

Gangguan Kepribadian Paranoid
Orang dengan gangguan kepribadian paranoid ditandai dengan :
1) Kecurigaan yang bersifat pervasive bahwa dirinya sedang dicelakai, dikhianati
? Keraguan yang tidak berdasar terhadap kesetiaan teman-teman
? Enggan mempercayai orang lain
? Memberikan makna tersendiri terhadap berbagai tindakan orang lain yang tidak mengandung maksud apapun
? Mendendam atas berbagai hal yang dianggap sebagai kesalahan
? Reaksi berupa kemarahan terhadap apa yang dianggapnya sebagai serangan terhadap karakter atau reputasi
Menurut teori psikodinamika, gangguan ini merupakan mekanisme pertahanan ego proyeksi, orang tersebut melihat orang lain mempunyai motif merusak dan negative. Ada kecenderungan untuk membanggakan dirinya sendiri karena menganggap dirinya mampu berpikir secara rasional dan obyektif, padahal sebenarnya tidak.
Menurut teori kognitif behavioral, orang dengan gangguan ini akan selalu dalam keadaaan waspada, karena tidak mampu membedakan antara orang yang membahayakan dan yang tidak.

Treatment
Psikoterapi – Pasien paranoid tidak bekerja baik dalam psikoterapi kelompok, karena itu ahli terapi harus berhadapan langsung dalam menghadapi pasien dan harus diingat bahwa kejujuran merupakan hal yang sangat penting bagi pasien.
Farmakoterapi – Farmakoterapi berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan. Pada sebagian besar kasus obat anti anxietas seperti diazepam dapat digunakan.

Gangguan Kepribadian Skizoid
Orang dengan gangguan kepribadian schizoid ditandai dengan :
? Kurang berminat ataau kurang menyukai hubungan dekat
? Hampir secaraa eksklusif lebih menyukai kesendirian
? Kurangnya minat untuk berhubungan seksual
? Kurang memiliki teman
? Bersikap masa bodoh terhadap pujian atau kritik dari orang lain
? Afek datar, ketidaklekatan emosional

Treatment
Psikoterapi – Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien gangguan kepribadiaan schizoid mungkin diam untuk jangka waktu yang lama, namun suatu waktu, mereka akan ikut terlibat. Pasien harus dilindungi dari serangan agresif anggota kelompok lain mengingat kecenderungan mereka akan ketenangan. Dengan berjalaannya waktu, anggota kelompok menjadi penting bagi pasien schizoid dan dapaat memberikan kontak sosial.
Farmakoterapi – Dengan antipsikotik dosis kecil, anti depresan dan psikostimulan dapat digunakan dan efektif pada beberapa pasien.

Gangguan Kepribadian Skizotipal
Orang dengan gangguan skizotipal ditandai dengan :
? Ideas of Reference (keyaakinan bahwa berbagaai kejadian memiliki makna yang khusus dan tidak biasa bagi orang yang bersangkutan)
? Keyakinan yang aneh atau pemikiran magis
? Persepsi yang tidak biasa
? Pola bicara yang aneh
? ‘Kecurigaan yang ekstrem
? Afek yang tidak sesuai
? Perilaku atau penampilan yang aneh
? Kurang memiliki teman akrab
? Rasa tidak nyamaan yang ekstrem

Treatment
Psikoterapi – Pikiran yang aneh dan ganjil pada pasien gangguan kepribadian skizotipal harus ditangani dengan berhati-hati. Beberapa pasien terlibat dalam pemujaan, praktek religius yang aneh. Ahli terapi tidak boleh menertawakan aktivitas tersebut atau mengadili kepercayaan atau aktivitas mereka.
Farmakoterapi – Medikasi antipsikotik mungkin berguna dalaam menghadapi gagasan mengenai diri sendiri, wahaam dan gejala lain dari gangguan dan dapaat digunakan bersama-sama psikoterapi. Penggunaan haloperidol dilaporkan memberikan hasil positif padaa beberapa kaasus, dan anti depresan digunakan jika ditemukan suaatu komponen depresif dari kepribadian.

? Kelompok B
Terdiri dari gangguan kepribadiaan antisosial, ambang, histrionic dan narsistik. Orang dengan gaangguan ini sering tampak dramatic, emosional, dan tidak menentu.

Gangguan Kepribadian Antisosial
Orang dengan gangguan kepribadian antisocial ditandai :
? Berulang kali melaanggar hokum
? Menipu, berbohong
? Impulsivitas
? Mudah tersingguang dan agresif
? Tidak memperdulikaan keselamatan diri sendiri daan orang lain
? Tidak bertangguang jawab terhadap pekerjaan
? Kurang memiliki rasa penyesaalaan

Perbedaannya dengan psikopat, pada psikopat ini tidaak merujuk ke perilaku antisosial itu sendiri tetaapi lebih banyak ke pikiran dan perasaan individu psikopatik. Karakteristiknya :
? Kemiskinan emosi baik positif maupun negative
? Tidak punya rasa malu, Perasaaan positif pada oraang lain hanya kepura-puraan
? Penampilan menawan dan memanipulasi orang lain untuk memperoleh keuntungan pribadi
? Tidak belajar dari kesalahan
? Tidak bertanggung jawab dan kejam
? Perilaku antisosial pada psikopat dilakukan secara impulsive

Menurut teori biologis
Gangguan ini disebabkan oleh beberapa faktor :
a. Kelebihan kromosom Y (laki-laki), menyebabkan pola XYY bukan XY yang normal pada kromosom 23
b. Testosteron menjadi penyebab agresivitas laaki-laki
c. Adanya keabnormalaan pada otak
d. Karena kurang belajaar dan perhatiaan yang neuropsikologis
e. Karena factor keturunan

Menurut teori Psikologis
Gangguan ini disebabkan oleh beberapa faktor :
a. Kondisi keluaargaa yang disharmoni dan ketidak konsistenan daalaam pengasuhan anak
b. Orang tua yang terlalu permisif dan kurang memperhatikan perilaku anak yang tidak benar
c. Orang tua yang tidak menunjukkan afeksi
d. Pendidikan yang didapat kurang memadai
e. Adanya pendapat bahwa antisosial datang dari semua kelas sosial yang ayahnya antisocial

Treatment
Psikoterapi – Jika pasien merasa berada diantara teman-teman sebayanya, tidak adanya motivasi mereka untuk berubah bisa menghilang, kemungkinan karena hal itulah kelompok yang menolong diri sendiri akan lebih berguna dibandingkan di penjara dalam menghilangkan gangguan. Tetapi ahli terapi harus menemukan suatu cara untuk menghadapi perilaku merusak pada pasien. Dan untuk mengatasi rasa takut pasien terhadap keintiman, ahli terapi harus mengagalkan usaha pasien untuk melarikan diri dari perjumpaan dengan orang lain.
Farmakoterapi – Farmakoterapi digunakan untuk menghadaapi gejala yang diperkirakan akan timbul seperti kecemasan, penyerangan dan depresi.

Gangguan Kepribadian Ambang
Orang dengan gangguan kepribadian ambang ditandai :
? Berupaya keras untuk mencegah agar tidak diabaikan
? Ketidakstabilan dan intensitas ekstrem dalam hubungan interpersonal
? Rasa diri (sense of self) yang tidak stabil
? Perilaku impulsive, termasuk sangat boros, perilaku seksual yang tidak pantas
? Perilaku bunuh diri dan mutilasi diri yang berulang
? Kelabilaan emosional yang ekstrem
? Perasaan kosong yang kronis
? Sangat sulit mengendalikan kemarahan.

Treatment
Psikoterapi – Pendekatan berorientasi realitas lebih efektif dibandingkan interpretasi bawah sadar secaraa mendalam. Terapi perilaku digunakan pada pasiem gangguan kepribadian ambang untuk mengendalikan impuls dan ledakan kemarahan dan untuk menurunkan kepekaan terhadaap kritik dan penolakan. Latihan keterampilan social, khususnya dengan video tape, membantu pasien untuk melihat bagaimana tindakan mereka mempengaruhi orang lain, hal ini untuk meningkatkan perilaku interpersonal mereka.
Farmakoterapi – Antipsikotik dapat digunakan untuk mengendalikan kemarahan, permusuhan dan episode psikotik yang singkat. Antidepresan memperrbaiki mood yang terdepresi yang sering ditemukan pada pasien.

Gangguan Kepribadian Histrionik
Orang dengan gangguan kepribadian histrionik ditandai :
? Kebutuhan besar untuk menjadi pusat perhatian
? Perilaku tidak senonoh, secara seksual yang tidak pantas
? Perubahan ekspresi emosi secara cepat
? Memanfaatkan penampilan fisik untuk menarik perhatian orang lain pada dirinya
? Bicaranya sangat tidak tepat
? Ekspresi emosional yang berlebihan
? Sangat mudah sugesti
? Menyalahartikan hubungan sebagai lebih intim dari yang sebenarnya

Treatment
Psikoterapi – Pasien dengan gaangguan kepribadian histrionic seringkali tidak menyadari perasaan mereeka yang sesungguhnya. Psikoterapi berorientasi psikoanaliasis, baik dalam kelompok atau individual.
Farmakoterapi – Farmaakoterapi dapaat ditaambaahkaan jikaa gejalaa aadaalaah menjadi sasarannya, seperti penggunaan aantidepresan untuk depresi dan keluhan somatic, obat anti anxietas untuk kecemasan dan antipsikotik untuk derealisasi dan ilusi.

Gangguan Kepribadian Narsistik
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik ditandai :
? Pandangan yang dibesar-besarkan mengenai pentingnya diri sendiri
? Terfokus pada kebersihan, kecerdasan dan kecantikan diri
? Kebutuhan ekstrem untuk dipuja
? Perasaan kuat bahwa mereka berhak mendapatkan segala sesuatu
? Kecenderungan memanfaatkan orang lain
? Iri pada orang lain

Treatment
Psikoterapi – Mengobati gangguan kepribadiaan naarsistik sukaar karena pasien harus meninggalkaan narsismenya jika ingin mendapatkan kemajuan
Farmakoterapi – Lithium (eskalith) digunakaan pada pasien yang memiliki pergeseran mood sebagai bagian dari gambaran klinis. Dan karena rentan terhadap depresi, maka antidepresan juga dapat digunakan.

? Kelompok C
Terdiri dari gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesif kompulsif. Orang dengan gangguaan ini sering tampak cemas dan ketakutan

Gangguan Kepribadian Menghindar
Orang dengan gangguan kepribadian menghindar ditandai :
? Menghindari kontak interpersonal karena takut pada kritikan
? Keengganan untuk menjalin hubungan dengan orang lain kecuali dirinya pasti akan disukai
? Membatasi diri dalam hubungan intim
? Penuh kekhawatiran akan dikritik
? Merasa tidak adekuat
? Merasa rendah diri
? Keengganan ekstrem untuk mencoba hal-hal baru

Treatment
Psikoterapi – Ahli terapi mendorong pasien untuk ke luar ke dunia untuk melakukan apa yang dirasakan mereka memiliki resiko tinggi penghinaan, penolakan dan kegagalan. Tetapi ahli terapi harus berhati-hati saat memberikan tugas untuk berlatih keterampilan social yang baru di luar terapi, karena kegagalan dapat memperberat harga diri pasien yang telah buruk. Tetapi kelompok dapat membantu pasien mengerti efek kepekaan mereka terhadap penolakan pada diri mereka sendiri dan orang lain. Melatih ketegasan adalah bentuk terapi perilaku yang dapat mengajarkan pasien untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk meningkatkan harga diri mereka.
Farmakoterapi - Beberapa pasien tertolong oleh penghambat beta, seperti atenolol (Tenormin), untuk mengatasi hiperaktivitas sistem saraf otonomik, yang cenderung tinggi pada pasien dengan gangguan kepribadian menghindar, khususnya jika mereka menghadapi situasi yang menakutkan.

Gangguan Kepribadian Dependen
Orang dengan gangguan kepribadian dependen ditandai :
? Sulit mengambil keputusan tanpa saran dari orang lain
? Membutuhkan orang lain untuk mengambil tujuan atas sebagian aspek kehidupannya yang utama
? Sulit tidak menyetujui orang lain karena takut kehilangan dukungan mereka
? Sulit melakukan segala sesuatu sendiri karena kurangnya percaya diri
? Melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan sebagai suatu cara untuk mendapatkan persetujuan dan dukungan orang lain.
? Merasa tidak berdaya bila sendirian karena kurangnya rasa percaya pada kemampuannya untuk menangani segala sesuatu tanpa intervensi dari orang lain
? Berupaya untuk sesegera mungkin menjalin hubungan baru bila hubungan yang dimilikinya saat ini berakhir
? Dipenuhi ketakutan bila harus mengurus diri sendiri
Menurut teori psikodinamika, gangguan ini timbul karena adanya regresi atau fiksasi pada masa oral karena orang tua yang sangat melindungi atau orang tua yang mengabaikan kebutuhan tergantung.
Menurut kognitif behavioral, gangguan ini timbul karena kurang asertif dan kecemasan dalam membuat keputusan

Treatment
Psikoterapi – Terapi yang digunakan yaitu melalui proses kognitif behavioral, dengan menciptakan kemandirian pada pasien, melatih ketegasan dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Farmakoterapi – Benzodiazepine dan obat serotonergik dapat berguna.

Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif
Orang dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif ditandai :
? Terfokus secara berlebihan pada aturan dan detail sehingga poin utama suatu aktivitas terabaikan
? Perfeksionis ekstrem hingga ke tingkat yang membuat berbagai proyek jarang terselesaikan
? Pengabdiaan berlebihan padaa pekerjaan hingga mengabaikaan kesenangan dan persahabatan
? Tidaak fleksibel
? Sulit membuang benda-benda yang tidak berarti
? Kikir dan keras kepala

Treatment
Psikoterapi – Pasien gangguan kepribadian obsesif kompulsif seringkali tahu bahwaa mereka sakit dan mencari pengobatan ataas kemaauaan sendiri. Asosiasi bebas dan terapi yang tidak terlalu mengarahkan, sangat dihargai oleh pasien gangguan ini.
Farmakoterapi – Clonazepam (klonopin) adalah suatu benzodiazepine dengan anti konvulsan, pemakaian obat ini untuk menurunkan gejala pada pasien dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif parah.
click link
93 clicks

Untuk dapat merequest file lengkap yang dilampirkan pada setiap judul, anda harus menjadi special member, klik Register untuk menjadi free member di Indoskripsi.

Semua Member Special dapat merequest file yang ada di website ini.
NB: Ada kemungkinan beberapa skripsi belum ada filenya, karena dikirim oleh member biasa dan masih menunggu konfirmasi dari member yang bersangkutan.